Seakan semua peduli. Toh pada dasarnya mereka tidak benar-benar tahu apa yang kita inginkan. Mereka hanya mengira-ngira saja, kan?
Terlalu naïf jika saya beranggapan bahwa saya tidak membutuhkan orang lain. Namun, bukan orang yang hanya sekedar bersikap peduli, menganggap saya membutuhkan ini, kemudian mereka member ini, dan saya harus berterimakasih kepada mereka. It’s OK.
Yang saya pahami, hidup saya diatur oleh Tuhan saya. Saya mengimani-Nya. Saya percaya bahwa Dia tidak mungkin membiarkan hamba-Nya berlarut-larut dalam kesulitan seumur hidupnya. Tuhan saya itu Maha Baik, Maha Adil. Buktinya, saya masih diberi hidup sampai sekarang.
Saya memang berbeda. Dan saya dilatih untuk menjadi berbeda sejak kecil. Itu sudah hal biasa bagi saya. Lalu, kenapa?
Kenapa saya masih saja merasa terasing dalam dunia yang begitu hangat menyapa saya? Padahal mereka selalu menganggap saya sama dengan mereka; sejajar.
Itulah kesalahannya. Saya belum mempersiapkan mental tentang “bagaimana jika mereka tetap menganggap saya tidak berbeda?”
Lalu, kenapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar