pernahkah merasa pagi terlalu dini untuk menyapa?
padahal sisa-sisa kegelapan masih kentara
di langit yang menyimpan bejuta nelangsa
pun secercah harapan tercipta
siluet mentari pagi memberi debar di dada
membangkitkan ingatan tentang malam sebelumnya;
kehadiranmu di dalam selimutku,
bertukar kehangatan dalam iman yang membeku
tidak ada yang patut kutunggu lagi
aku menyeruak dalam duka ini sendiri
sementara kau pergi tanpa nurani
mendahului pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar