Dalam hujan, doaku menyelinap di antara tetes-tetes air yang
turun ke bumi. Berharap doaku dapat terbang tinggi sampai ke langit ke tujuh. Doa
sederhana tentang kita—aku dan jodohku kelak.
Aku ingin mencintai seseorang yang karenanya aku selalu
dilanda rasa takut.
Takut Allah murka kepadaku karena tidak mematuhi
perintahnya;
Takut bila aku tidak menjadi pendamping hidup yang terbaik
untuknya;
Takut kehilangan senyum di wajahnya.
Aku ingin mengagumi seseorang yang tak berani kutatap
matanya sebelum ia halal untukku,
Cinta yang tumbuh karena Allah, bukan karena kesenangan
dunia semata.
Aku ingin menyerahkan kunci hatiku kepada seseorang yang
pada sepertiga malam akan membangunkanku dengan lembut,
“Bangunlah, sayang. Allah sudah menunggu kita,” bisikmu.
Aku ingin menangis karena seseorang yang senyumnya selalu
meneduhkanku,
Seakan tanpa berkata apa pun, segala gundah yang ada di jiwa
lenyap karena senyumannya.
Aku ingin melahirkan dan membesarkan anak-anak dari
seseorang yang bekerja keras untuk kami,
Seseorang yang meskipun pulang larut malam, tetap mengecup
kening anak-anaknya di waktu mereka terlelap.
Aku ingin berbakti kepada seseorang yang mencintai
keluargaku seperti ia mencintaiku,
Menghormati ibuku seperti ia menghormati ibunya,
Mengasihi adik-adikku seperti ia mengasihi adiknya sendiri.
Aku ingin menjadi orang pertama yang menjawab salam untuknya
ketika tiba di rumah, mengecup punggung tangannya dengan lembut dan menyediakan
secangkir teh hangat untuknya.
Aku ingin memberikan senyum terbaikku untuk seseorang yang
membantuku berdiri ketika aku sedang terjatuh, dan berpikir bahwa hidup ini tak
ada artinya lagi,
Seseorang yang dengan kasih sayangnya menyadarkanku bahwa
pendapatku itu keliru.
Aku ingin menghabiskan waktu matahari terbit dan matahari
terbenam bersama seseorang itu.
Entah di mana ia sekarang, namun aku percaya.
Waktu dan seseorang yang Allah janjikan itu pasti datang J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar