Bulan meredup seakan tak mau tahu.
Bintang pun menyembunyikan sinarnya di balik langit
malam.
Kau lihat? Malamku sunyi.
Pelangiku tak muncul di malam hari.
Hanya gelap yang mampu kulihat.
Seharusnya ada tangan yang menggenggam,
Seharusnya ada senyummu yang menyinari malamku.
Tidak lagi; tidak ada.
Kita yang memutuskan.
Membiarkan malam kita bersenandung sepi.
Perlahan,
Pagi akan datang menggantikan malam kita.
Mungkin bukan detik ini.
Pasti, suatu saat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar