Aci sedang menjalani
ritualnya. Mendatangi Kansas—Kantin Sastra—setiap selesai kelas. Ia mencari-cari
sosok yang telah memenuhi inbox
HP-nya selama kelas berlangsung tadi. Matanya langsung tertuju pada perempuan big size yang memakai kaus oblong
bergambar Candi Borobudur. Beberapa langkah ia mendekati perempuan itu, dan
langsung shock melihat piring-piring
dan gelas telah ludes tanpa sisa di mejanya.
"Dua porsi ayam
penyet, siomay, jus alpukat, es teh manis?! Dan... Lo mau kemana lagi?"
"Mesen es buah. Lo
mau?" jawabnya dengan mulut yang masih dipenuhi jus alpukat.
"Sinting!" Aci
melotot mendengar jawaban sahabatnya itu.
“Eh, yaudah pesenin gue
juga! Dua porsi ya! Dan bayarin!” teriak Aci kemudian.
Kini gantian Ica yang
melotot.
***
Ica tidak mengerti. Meskipun
sama-sama penggila makanan, keduanya tak pernah benar-benar sama. Ica
memandangi dirinya di cermin. Tubuhnya bulat bagaikan semangka. Lalu, ia
melirik foto Aci di meja belajarnya. Langsing, bahkan dapat dikatakan kurus. Ica
mengangkat alis. Bagaimana mungkin?
***
Tangan yang pucat dan
gemetar itu berpegangan pada gagang pintu toilet di Gedung IX.
TES…
Setetes bercak merah
menodai lantai toilet yang putih bersih itu.
TES… TES…
Ia tahu saat seperti
ini akan tiba. Aci meraba bagian bawah hidungnya. Basah… dan merah. Kemudian
gelap.
***
“Pulang yuk, Ca. Udah
jam sembilan nih…” Dani membujuk perempuan di hadapannya.
Tak ada jawaban.
“Ca… Ayo…” Dani masih
berusaha.
Tak ada tanggapan.
Dani menghela napas. Perempuan
yang dicintainya ini masih saja seperti ini sejak tiga hari yang lalu. Mendatangi
Kansas, duduk di kursi yang sama, kemudian berdiam diri dengan tatapan yang
kosong, sesekali tersenyum, kemudian menangis tanpa suara.
Dani tidak tahu. Tiga hari
yang lalu, Ica mematung di depan sebuah batu nisan.
Asih Maharani
binti
Hadi Purnomo
Lahir: 19-08-1992
Wafat: 19-08-2012
Ia memeluk erat sebuah kotak berwarna biru muda dengan pita cantik di sudutnya. Harusnya kamu melihat kado dariku ini, Ci. Selamat ulang tahun…Ica
membiarkan dirinya terisak di atas tubuh sahabatnya yang sudah terkubur itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar