Senin, 25 November 2013

Seperti Ini

Aku membenci keadaan seperti ini.

Kamu yang datang terlalu tiba-tiba. Menyapaku yang saat ini jelas sedang menikmati kesendirian.
"Sendiri?" tanyamu.
Bodoh. Kau pikir dengan siapa lagi?
"Iya," jawabku sekenanya. Menyembunyikan keterkejutanku karena mendapat sapaan darimu.
Lalu kita pun saling berlalu, begitu saja.

Atau yang seperti ini.
Aku berada di hadapanmu. Melihat tawamu di tengah keramaian. Tanpa sengaja, matamu menangkapku. Aku beralih pandang, seolah tak ada apa-apa, sewajar-wajar saja.

Atau ketika kau bercerita tentang harimu. Kesedihanmu, kegembiraanmu. Aku mendengarkan. Begitu hingga malam berputar menjelang pagi. Hanya untuk mendengarkanmu; menunggumu.

Aku benci keadaan-keadaan ini. Seperti saat ini, ketika sedang menulis ini.

Kau, di hadapanku. Sedang mengerjakan tugas bersama seorang temanmu. Dan aku terdiam kikuk sambil mengetik tulisan ini melalui netbook-ku.

Depok, November 2013

Minggu, 24 November 2013

Jarak Aman

Mungkin kau tidak peduli ketika jumlah absenmu melebihi jatah maksimal yang ditentukan dalam suatu mata kuliah.
Mungkin kau tidak peduli ketika kesibukanmu membuat lupa pada jadwal makanmu.
Mungkin kau tidak peduli ketika sebuah kecelakaan menimpamu dan kau masih mampu terkekeh kesakita di hadapan teman-teman kita.
Mungkin kau tidak peduli ketika kau pulang larut malam bermandikan hujan yang dinginnya menembus kulit.

Mungkin, kau tidak akan pernah peduli pada dirimu sendiri.

Namun, dari jarak aman ini, aku memerhatikan semua itu. Peduli? Entah apa itu namanya. Toh, tidak ada yang dapat kulakukan selain mengetahui ini-itu-ini-itu tentangmu. Sekadar tahu, tak sampai batas peduli.
Karena kepedulian itu hanya milik mereka yang tidak berada pada jarak aman sepertiku ini. Karena kepedulian itu hanya milik keluarga dan sahabat-sahabatmu.

Aku?
Tidak, atau belum berhak peduli kepadamu.

Sabtu, 02 November 2013

November Kini

Selamat datang, November.
Bulan yang pada tahun lalu menyimpan begitu banyak cerita. Entah itu cerita berupa kebahagiaan maupun kesedihan. Tentang perpisahan dan awal yang baru. Begitu banyak.; terlalu banyak.

November kini, kusematkan cukup banyak harapan padanya.
Bukan lagi pengharapan yang sama, bukan lagi objek yang sama.

Mari mewarnai November kini.