Minggu, 19 Agustus 2012

Untitled

Angin mendesah
Daun-daun bergesekan
Memaknai sebuah kekosongan
Yang biasa kau sebut dengan
Kesendirian
Senja itu milikku
Meratapi semburat pilu
Milik sang matahari
Ia akan segera tenggelam
Menggelapkan langitku

Astrid - Tentang Rasa

Aku tersesat menuju hatimu
Beri aku jalan yang indah
Izinkanku lepas penatku
Tuk sejenak lelap di bahumu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Reff:
Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku

Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya
Tentang cinta yang datang perlahan
Membuatku takut kehilangan
Kau titipkan cahaya terang
Tak padam didera goda dan masa
Repeat reff [2x]

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Dapatkah selamanya kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

Jumat, 17 Agustus 2012

Dalam Diriku


Dalam diriku mengalir sungai panjang,
Darah namanya;
Dalam diriku menggenang telaga darah,
Sukma namanya;
Dalam diriku meriak gelombang sukma,
Hidup namanya!
Dan karena hidup itu indah,
Aku menangis sepuas-puasnya
Sapardi Djoko Damono, 1980

Kamis, 16 Agustus 2012

Caraku dan caramu

Malam semakin larut. Aku membeku didalam ruangan ber-AC. Bukan. Bukan karena dingginnya ruangan ini. Yang membeku adalah hatiku.
Hatiku yang membutuhkan sedikiiiit rayuan hangat darimu. Atau sekedar sedikiiiit sapaan manja darimu.

Aku menyadari, bahwa cinta memiliki cara yang unik.
Lihatlah, bagaimana cinta mampu menyatukan dua orang aneh yang memiliki sifat bertolak belakang. Kita, aku dan kamu.

Mungkin aku terlalu membuka mata dan telinga terhadap lingkungan sekitar. Melihat pasangan yang romantis, berduaan di sebuah tempat dengan pemandangan yang indah...
Tanpa aku sadari, sosok yang mungkin tidak selalu berada disampingku ini... Lebih dari sekedar istimewa.

Lelaki yang cuek itu, selalu memiliki cara terselubung untuk membuatku kembali jatuh cinta padanya.
Kamu suka tersenyum. Dan aku mengagumi senyummu. Aku penggemar nomor satu senyummu.
Kamu suka mengekspresikan mimik wajah aneh. Dan aku menggilainya. Ingat ketika kau memakan kakigori rasa apel-lemon? Ekspresi wajahmu saat itu sungguh membuatku ingin tertawa terbahak-bahak, namun tidak kulakukan. Akhirnya, aku memutuskan untuk merekam wajahmu saat itu mneggunakan mata dan disimpan didalam memori otakku.
Kamu mengejutkan. Mendadak romantis, mendadak cuek kembali. Dan itulah yang membuatku sangat menghargai setiap kata yang kau ucapkan lewat SMS. Jika saja kau menyadarinya...

Aku tahu, kau mencintaiku. Begitu pula denganku. Aku mencoba untuk mengerti setiap cara yang kau lakukan untuk mengungkapkan cintamu itu.
Sayangnya, kau bukan penggila sastra seperti aku. Kau tidak pernah pandai berbahasa Indonesia, dan aku masih saja menggilaimu.
Inilah caraku mencintaimu, dan caramu mencintaiku.