Rabu, 12 Juni 2013

Dulu, Aku Pernah Punya Hati

bau hujan menusuk ke dalam rongga hidungmu. kau sebut itu cinta. aku tertawa. bagaimana cara kerja sebuah bau menuntunmu pada cinta?
hening sesaat, senyummu mengembang.
"ketika bau hujan tercipta karena orang yang kau cintai pernah berada di sampingmu saat itu," katamu mengenang.
aku terdiam. setiap katamu menghipnotis sel-sel dalam tubuhku. matilah segala rasa ini!
nyatanya, aku tetap ada, duduk di hadapanmu. tersenyum, mendengarkanmu.
aku tahu, ada dua hati di sini. namun, yang kurasakan hanya satu hati.
hati milikmu menempati hatiku.
lantas, di mana hatiku?
oh, rupanya tak ada. aku sudah tak punya hati.

dulu, aku pernah punya hati.
yang kemudian kau sakiti, lukai, dan mati.
hingga aku tak lagi punya hati.
akan tetapi, kau beri aku hati.
ya, sementara.
karena sebentar lagi akan kau beri hati ini pada wanita itu, lagi.
hingga aku tak lagi punya hati.
yang kemudian kau sakiti, lukai, dan mati.
dulu, aku pernah punya hati.

Tidak ada komentar: