Senin, 08 Februari 2010

My Poem Collections


Hanya Sebatas Harapan

Kau, hanyalah sebatas harapan bagiku
Harapan yang tak pernah terwujud
Harapan yang membuatku sedih seumur hidup
Harapan yang indah untuk dikenang

Kau, hanyalah sebatas harapan bagiku
Harapan yang semu
Harapan yang hampa
Harapan yang mati

Kau, hanyalah mimpi bagiku
Mimpi yang sempurna
Mimpi yang agung
Namun tak pernah menjadi kenyataan

Kau, hanyalah seorang manusia
Namun mengapa kau dapat membuatku seperti ini?
Membuatku mengingatmu di setiap langkah
Membuatku gila akan semua hal tentangmu

Kau, hanya akan membuatku mati pelan-pelan
Dan kau juga hanya akan membuatku sengsara
Aku ingin melupakanmu
Namun bisakah?

Kau, hanya sebagian dari kisah hidup yang harus kuhadapi
Langkahku takkan berhenti padamu
Aku akan terus belari mengejar mimpi
Karena kau, hanya sebatas harapan
‘Fadlillah Octa Noviari’












Masa Lalu
Kau memang segalanya

Kau memang sempurna

Namun itu dulu

Saat masa lalu

Kau memang pangeranku

Kau memang pujaanku
Namun itu dulu

Saat kau masih bersamaku

Karena kini, kau telah pergi

Bersama cintaku yang suci

Meninggalkan berjuta perih yang mendalam

Menggoreskan tinta kepedihan

Terima kasih atas segalanya

Atas luka dan perih yang kau beri

Aku memang mencintaimu

Namun itu dulu, hanya masa lalu
‘Fadlillah Octa Noviari’







Hidup
Aku ingin hidup bersamamu

Aku ingin mati bersamamu

Aku ingin semua bersamamu

Karena aku mencintaimu

Namun sayang,

Kau terlanjur menghancurkan semuanya

Kau musnahkan impian indahku

Dengan mudahnya

Kau adalah hidupku
Kau adalah hembusan nafasku

Kau adalah darah yang mengaliri jiwaku

Kau adalah jantung dan hatiku

Mengapa kau meninggalkanku?

Padahal kau adalah hidupku

Hidup yang selalu hidup
Selamanya
‘Fadlillah Octa Noviari’






Mencoba
Berlari dan terus berlari

Sampai lelah

Mengejar dan terus mengejar

Sampai mati Dapatkah ?
Tidak
Aku tak peduli,
Yang penting aku sudah mencoba

Apa kau peduli ?

Tentu saja tidak !

Dan tidak akan pernah

Mencoba
Hatiku sudah sekeras batu !
Takkan mencair karena senyumanmu lagi
Takkan rapuh karena airmatamu lagi

Aku telah mencoba !

Maaf
Tak bermaksud untuk buatmu terluka
Namun inilah aku

Aku yang telah mencoba pergi darimu
‘Fadlillah Octa Noviari’


Cahaya itu…
Awalnya gelap

Kemudian redup

Semakin redup

Dan tiba-tiba terang !

Aku ingin
Menjadi cahaya

Yang selalu menerangi jiwamu

Yang selalu menerangi hatimu

Aku tak butuh cahaya lain

Yang aku butuhkan hanya kau !

Karena kau adalah

Cahaya itu…

Namun kau redupkan cahaya itu
Lalu gelap
Kau gelapkan hatiku
Untuk menggapaimu

Aku tak bisa hidup tanpa cahaya itu !

Tolong terangi lagi !

Karena kau adalah

Cahaya itu…
Semua terlambat

Cahaya itu semakin gelap

Dan tak pernah terang lagi

Tak apa
Aku akan menjadi cahaya lain
Bagi orang lain

Karena ternyata kau bukan
Cahaya itu…




hope you like this :)





Tidak ada komentar: