Mengais.
Hatiku tercecer bersama rindu yang menyertainya.
Pada setiap sudut kota yang pernah disinggahi.
Pada jalan beraspal yang setia menjadi saksi degupku
yang tak beraturan.
Kuraih satu per satu.
Segala cerita yang tak lagi hidup.
Kenangan.
Apakah ada yang tertinggal?
Kupastikan semua telah kembali ke tempatnya.
Kamu yang tetap berada di masa lalu,
Aku yang tetap berada dalam bianglala realita kehidupan.
Akan ada waktu, tempat, dan takdir.
Yang mungkin kelak akan mempertemukan kembali.
Mengumpulkan serpihan-serpihan kenangan itu menjadi
rangkaian cerita baru
di masa depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar