Selasa, 19 Februari 2013

Bait Waktu

pukul lima lewat tiga puluh delapan.
selamat pagi, jangan lupa sarapan.

pukul lima lewat tiga puluh sembilan.
semoga pada hari ini tidak ada kekesalan.

pukul lima lewat empat puluh.
sejujurnya, rindu ini selalu utuh.

pukul lima lewat empat puluh satu.
apa kau merindu seperti itu?

pukul lima lewat empat puluh dua.
rasanya, rindu ini milikku seorang saja.

pukul lima lewat empat puluh tiga.
perasaan ini mengguncang jiwa raga.

pukul lima lewat empat puluh lima.
aku pun sadar, tak boleh seperti ini terlalu lama.

pukul lima lewat empat puluh enam.
masih banyak mimpi yang harus kugenggam.

pukul empat lewat empat puluh tujuh.
maka, izinkan takdir membuat kita sementara menjauh.

pukul empat lewat empat puluh delapan.
mungkin saja, kita menyatu kembali di masa depan.

pukul empat lewat empat puluh sembilan.
semoga bukan sekadar imajinasi dan khayalan.

pukul empat lewat lima puluh.
hati ini pasti tahu ke mana jalan pulang; meski terasa jauh.

pukul empat lewat lima puluh satu.
jika Allah berkehendak, kita pasti menyatu.


Pagi hari yang dingin,
Jakarta, 2013

Tidak ada komentar: