Minggu, 24 Februari 2013

Kupu-kupu


Bagaimana caranya kau menghadirkan kupu-kupu di dalam dadaku ini? Kupikir, dadaku hanya akan tergelitik oleh kupu-kupu yang sama. Tidak akan terganti selamanya.

Bagaimana caranya kau menumbuhkan kembali sayap-sayap harapan kupu-kupu di dalam dadaku ini? Kupikir, sayap itu tidak akan pernah mengembang lagi. Terlanjur kaku terbujur kepompong yang tak kunjung berubah fase.

Bagaimana caranya kau memberi warna yang teramat indah pada kupu-kupu di dadaku ini? Memercikkan getar-getar tak terduga. Padahal, sebelumnya hanya abu-abu di sini. Tidak hitam, pun putih.

Bagaimana caranya kau menyuburkan kembali bunga-bunga yang telah layu di dalam dadaku? Padahal, aku tidak pernah memberinya penyubur apa pun. Bunga-bunga cantik merekah nyata di dalam sini. Membuat para kupu-kupu betah berlama-lama tinggal di sini.

Meskipun masih berwujud harapan dalam diam, kupu-kupu itu ada. Mereka hidup di dalam sini. Aku merasa bahagia sejenak, namun dapat juga merasa ketakutan jika membayangkan kupu-kupu itu mati akibat bunga yang tetiba layu.
Haruskah aku memupuknya setiap hari?
Ah, bukankah pupuk saja tidak mampu menyuburkan bunga-bunga ini? Dibutuhkan matahari, air, dan suhu yang tepat untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan bunga-bunga ini.
Dan...
Maukah kau membantuku melengkapi semua itu...
...nanti?


Depok, 23 Februari 2013

Tidak ada komentar: