Jumat, 15 Februari 2013

Boleh Kuminta Kembali?



Aku menaruh hati.
Kamu mengambilnya, membawanya ke mana pun kamu pergi. Seakan lupa bahwa ragaku masih di sini. Tak pernah terbawa. Perlahan, aku mulai menyadari bahwa aku adalah raga yang terabaikan.

Yang selalu kamu bawa itu adalah hati milikku. Boleh aku memintanya kembali? Agar aku dapat menata ulang hatiku. Mengobati luka-luka yang tergores di sana.

Yang selalu kamu bawa itu adalah hati milikku. Meski aku terabaikan olehmu. Meski tak ada kata sapa di antara kita. Meski semua telah berlalu dengan sendu.

Untuk terakhir kalinya, bolehkah kuminta hatiku kembali?
Aku ingin menaruh hati lagi. Walaupun terjatuh lagi. Hatiku terbawa lagi. Berdebar lagi, bahkan terabaikan lagi.
Namun bukan lagi denganmu
...
boleh?

Tidak ada komentar: