Jumat, 22 Februari 2013

たこ焼き

わたしは、あなたがいなくて寂しいです。

Kemarin, 21 Februari 2013, Prodi Jepang FIB UI mengadakan acara Nihon Fair "Road To Gelar Jepang 19". Acara tersebut tampak mengundang antusiasme dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa/i UI sendiri, mahasiswa asing, bahkan murid-murid SMA yang masih mengenakan seragam datang ke FIB.

Saya adalah salah satu dari kategori yang disebutkan di atas. Sebagai mahasiswi FIB, meskipun tidak terlalu menyukai hal-hal berbau Jepang, namun akhirnya memutuskan untuk singgah sejenak mengintip gedung IX, tempat acara Nihon Fair ini berlangsung.

Ada aura yang berbeda. Seperti... déjà vu.
Melihat bazaar yang menjual purezento, pernak-pernik Jepang, dan takoyaki. Saya butuh beberapa waktu untuk menyadari bahwa ini bukan mimpi. Saya mengenal betul festival Jepang seperti ini. Ya, meskipun baru dua kali menghadiri festival Jepang, namun suasana dan auranya tidak pernah berubah.

この日本祭は彼のことを思い出しました。

Berhubung siang itu saya merasa lapar dan waktu masuk kelas tinggal beberapa menit lagi, saya memutuskan untuk membeli takoyaki. Takoyaki adalah makanan khas Jepang yang berbentuk bola berisi daging gurita. Terbayang? Pertama kali saya menyantapnya pada tanggal 14 Juli 2012 lalu... pada acara Gelar Jepang 18 di Pusat Studi Jepang.

Ini berbeda. Rasa takoyaki yang saya santap kali ini terasa lebih hambar. Mungkin karena saya memakannya sendirian di sudut kelas. Mungkin karena saya sedang tidak nafsu makan. Atau mungkin... karena saya sedang merindukan seseorang yang pertama kali mengenalkan saya pada makanan ini.

はい、私は彼に会いたい。

Lima bola takoyaki telah saya lahap. Terlepas dari segala kehambaran rasa dan perasaan, makanan ini memang masih teraza lezat. Buktinya, saya merasa kenyang setelah menyantapnya.
Tentu saja.
Kenyang oleh masa lalu.

Tidak ada komentar: