Selasa, 09 April 2013

Nothing

"Jangan tumbuh," kataku pada perasaan yang menjalar ke seluruh tubuhku.
Sayangnya, ucapanku tak berpengaruh apa pun. Perasaan itu tetap tumbuh. Mengikat kuat meski aku tak sepakat. Terlambat. Aku pun terjerat.

"Jangan cemburu," kataku pada gemuruh yang menyambar dadaku ketika melihat kau akrab dengan perempuan lain.
Tak ada yang berubah. Badai berkecamuk di dalam sini. Murka hendak pecah menjadi kata-kata. Pada akhirnya, semua terjawab dengan diam dan airmata.

"Jangan bertahan," kataku pada hatiku yang rapuh.
"Jangan diam," kata seonggok luka di dalam sana.

Aku bergerak. Entah mendekati atau menjauhi. Yang kuketahui saat itu hanyalah mataku menangkap senyummu yang berpendar sesaat, kemudian hilang. Mati. Lenyap.

Tak ada siapa pun. Tak ada yang terluka.
Tinggallah aku bersama setitik kegelapan bernama sepi.
Tak ada.
Segala ilusi perlahan merangkak pergi.
Sunyi; sepi.
Kembali sendiri.

Tidak ada komentar: