Jumat, 14 Desember 2012

If you don't let him go

Dia masih duduk dengan posisi yang sama. Matanya menatap kosong pada
langit senja yang kelabu. Titik-titik air mulai menyentuh kulitnya. Ia
tak bergeming, justru tersenyum.
"Dulu, kamu pernah hujan-hujanan demi aku," katanya sambil tersenyum.
Hujan mulai turun deras. Kilat menyambar dari berbagai penjuru langit.
Dia masih terus tersenyum meski badannya menggigil...

***

Padahal seharusnya...

Dia menikmati hembusan angin malam di bawah menara yang selalu ia
kagumi sejak kecil, Menara Eiffel. Tiba-tiba seseorang memeluknya dari
belakang.
"Ummi!" jerit anak itu sambil menggelayut manja di bahunya.
Dia menoleh dan segera merapikan kerudung anaknya itu sambil tersenyum lembut.
"Sudah puas mainnya? Ayo kita pulang, Abi sudah menunggu di rumah,"
katanya sambil menggandeng tangan mungil putrinya.

Tidak ada komentar: