Selasa, 18 Desember 2012

Yang Tertinggal

Suara tepuk tangan bergemuruh di aula gedung SMA-ku. Teman-temanku
bersiul dan meneriaki namaku dari bangku penonton. Aku membuka mata...
Setangkai bunga pemberiannya masih kugenggam. Aku gemetar. Ia
menghilang di balik panggung.

Selama dua bulan, aku selalu ditatapnya. Tangannya selalu
menggenggamku. Meskipun hanya dalam sebuah... drama.

Para pemain teater bersorak girang. Ada yang melompat-lompat, bahkan
melempar kostum mereka. Aku masih terdiam. Sudut mataku menangkap
bulir air yang hampir tumpah membasahi pipi.

Kehilangan?
Ah. Bukankah ini hanya sebuah pementasan teater?

Ia menoleh dan tersenyum ke arahku. Kubalas senyumnya dengan sewajar mungkin.
Bunga pemberiannya tadi masih kugenggam. Kusadari bawa aku
benar-benar tak menginginkan akhir pementasan ini.

Rupanya ada yang tertinggal. Semua tentangnya. Tentang pementasan
teater kami. Biarlah semuanya tetap di sini. Kusimpan seorang diri.

Tidak ada komentar: