Kamis, 11 Oktober 2012

Hujan Pengantar Rindu


Hujan rintik-rintik memberi nuansa dingin di kampusku. Membasuh jiwa-jiwa yang kekeringan. Langit kelabu itu bagaikan sebuah isyarat...


Meskipun kelas telah selesai sejak satu jam yang lalu, aku sama sekali tak berniat untuk pulang ke rumah. Duduk di payung selasar Gedung I merupakan ritual yang selalu kulakukan setiap selesai kelas.
Aku mengambil sesuatu dari tas ranselku. Sebuah scrap book berwarna biru muda buatanku yang sudah tampak usang.

Kubuka halaman pertama...
Sebuah foto seorang wanita berjilbab bersama lelaki berambut ikal di sampingnya. Wajah mereka terlihat sangat bahagia.

Kubuka halaman kedua...
Sebuah tulisan tangan yang indah. Bertuliskan inisial huruf: "A&D"

Kubuka halaman ketiga...
Mataku terpaku di sana. Pada deretan aksara yang menerbangkanku masuk ke dalam tulisan itu... Di sana tertulis betapa bahagianya si 'aku' ketika bertemu pertama kali dengan si 'dia'. Si 'dia' yang mampu membuat si 'aku' tertidur dengan wajah tersenyum sampai pagi.

Kubuka halaman keempat, kelima, dan seterusnya...
Tiba-tiba aku merasa diselimuti sesuatu. Suatu perasaan dingin yang menyebabkan sekujur tubuhku menggigil kedinginan. Rupanya aku diselimuti rindu yang teramat dalam... Padamu.

Setetes. Dua tetes...
Bukan air hujan.
Itulah yang biasa kau sebut dengan;
Airmata.


Dari 'A', untuk 'D'

Tidak ada komentar: