Rabu, 24 Oktober 2012

Panggilan Untukmu

Namaku Gusti Pradana Mulya Kusumadiningrat. Kebanyakan orang memanggilku Gusti. Namun, tidak denganmu. Kamu selalu punya nama yang berbeda untukku.

Di awal perkenalan kita, kamu dengan santainya mengajukan sebuah pernyataan sekaligus pertanyaan.
"Kupanggil Gusgus saja, ya?"

Kemudian, pada pertemuan kita selanjutnya, kamu berkata bahwa nama Gusgus kurang enak didengar. Dan lagi, kau ajukan pertanyaan itu.
"Kupanggil Pradan saja, ya?"
Kali ini kubalas dengan anggukan kecil dan sebuah senyuman untukmu.
Kalau saja kau menyadarinya...

Namamu Ratu Anggita. Orang-orang sering memanggilmu Anggi. Namun, tidak denganku. Meskipun aku tetap memanggilmu "Anggi", hatiku punya nama spesial untukmu.
Ratu. Ya, kamulah ratu penguasa hati dan pikiranku.

Pada suatu senja di sebuah kafe kecil di kawasan Depok, kita sedang menikmati kebersamaan dalam diam. Kemudian, suaramu yang merdu memecah dinding kekakuan di antara kita.

"Pradan, apa kamu tidak suka dengan nama panggilan dariku?"
"Suka kok. Kenapa, Nggi?"
"Mm... Gak papa sih." jawabmu ragu.

Aku bisa membaca matamu yang gugup saat berbicara padaku. Mungkin, begitupun dengan aku. Beberapa menit berlalu dalam diam. Kamu sedang memainkan sedotan di dalam gelas jus milikmu.
Kurogoh saku celanaku. Sebuah kotak kecil berwarna merah tampak begitu berat bagiku.

"Nggi..." panggilku.
"Ya?"
"Aku punya nama panggilan baru untukmu. Tapi, itu kalau kamu mengizinkannya..."
"Apa?" tanyamu, antusias sekali.

Tanpa ragu, kutunjukkan kotak kecil berisi sepasang cincin indah itu.

"Aku ingin memanggilmu... Istriku." ucapku, mantap.

Kamu terpaku. Matamu tampak berkaca-kaca. Beberapa detik kemudian, jari-jari lentikmu sudah berada di sela-sela jemariku.
Aku menganggap itu sebagai jawaban.

Tidak ada komentar: